Senin, 28 Agustus 2017

Gadis yang merantau

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. ALmulk : 15)

_____________________________

Merantau.

Terkadang tidak sedikit orang menilaiku egois. Seorang wanita, pergi jauh dari rumahnya. Bepergian kemana saja dia mau. Melangkahkan kakinya kemana saja ia suka. Apakah ia tidak merindukan ayah dan ibunya? Apakah ia tidak merindukan adik2nya?

Ah, terkadang ku jawab dalam hati.

Pertanyaan bodoh macam apa itu!

Anak gadis mana yang tak rindu pelukan hangat ayahnya. Anak gadis mana yang tak rindu belaian sayang ibunya. Anak gadis mana yang tak rindu penjagaan adik laki2nya?

Tapi terkadang kita lupa, bahwa anak gadis juga punya impian. Punya tujuan hidup. Anak gadis juga perlu belajar. Belajar tentang hidup. Belajar tentang rindu.

Ia tahu, tentang bagaimana kodratnya sebagai seorang wanita. Yang nanti kelak akan benar2 keluar dari rumah. Menjadi tanggung jawab pria asing yang entah siapa nanti. Saat itulah wanita tersebut akan meninggalkan keluarganya. Hidup Jauh dari orangtuanya. Kepatuhannya tidak lagi kepada ayah dan ibunya, tapi kepada lelaki asing yang berakad menjaga dan menjadi imamnya.

Wanita itu perlu belajar. Bagaimana rasanya jauh. Bagaimana rasanya rindu. Bagaimana rasanya cinta itu menuntut untuk bertemu.

Terlepas dari itu, ada ilmu-ilmu hidup yang tak didapat hanya dengan berdiam di rumah.
Ada kepedulian yang tumbuh yang tidak akan didapatkan dengan berdiam di rumah.

Ada empati yang tidak akan dipelajari dengan berdiam di rumah.

Ada tekad dan keberanian yang perlu ditumbuhkan dengan keluar dari rumah.

Merantau.
Bukan sekedar tentang keluar dari rumah. Tapi tentang menjelajahi bumi Alloh, demi secuil ilmu hidup. Demi secuil pelajaran. Demi secuil belajar tentang rindu. Tentang ketegaran. Tentang bertahan hidup.

Tangerang, 28 Agustus 2017.

#ErnaMenulis
#MenulisUntukMenyembuhkan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design