Jumat, 25 November 2011

Bercerminlah ^_^

~ Malam-malam, pada ingatan akan sebuah rasa malu yang datang tanpa malu-malu. Ini tentang kamu....
@erdiAN_aJI




Bingung???
"gunakanlah CERMIN"
^_^

nduk'NHA

Yuk Intropeksi diri ^_^

Dear All..

Terimakasih masih sempat berunjung kesini..
he he he..
siang ini, di hari libur yang ceria (walau tetap ngantor -_-),
Nha mau share tentang "5cara memperbaiki diri" , materi MQ @aagym tadi pagi,
yang Nha culik dari Timelinenya si @MotivaTweet (izin coPaz Motty :D)

Simak yah.... ^_^


well..
Dear, Orang sukses adalah orang yang bertumbuh. Yang senantiasa memperbaiki dirinya setiap waktu. Ketika kita perbaiki diri, kita memiliki suatu hal yg lebih baik dari kecepatan, ialah PERCEPATAN!. Kecepatan memang baik. Tapi PERCEPATAN itu lebih baik dimiliki oleh kita. Contohnya : Yg kecepatannya 100km/jam akan kalah dgn yang 20km/jam + PERCEPATAN. Lama2 kebalap! ^_^. Oleh krn itu, senantiasa lakukanlah PERBAIKAN DIRI..karena PERBAIKAN DIRI Ialah PERCEPATAN yg akan menyukseskan! Mereka yg kualitas dirinya SAMA dari waktu ke waktu, adalah pribadi yang MERUGI! (ada haditsnya kan yak? ^_^)  Ga perlu takut akan masa depan, takutlah kalo kita tdk bisa senantiasa memperbaiki kualitas diri. Mereka yg selalu memperbaiki diri, ga perlu takut akan masa depannya. Krn PERCEPATAN akan membantunya. Perbaikan diri sendiri adalah PERCEPATAN menuju SUKSES.. Berikut "5 Cara Memperbaiki Diri" :


PERTAMA






KEDUA




KETIGA




KEEMPAT




KELIMA





Sesungguhnya,,,,
Yang tak akan rugi dlm hidup ini adalah yang paling gigih memperbaiki diri, Pemberani sejati adalah yang paling berani jujur mengakui kesalahan & kekurangan diri. Sepahit apapun yang terjadi bila dijadikan jalan perbaikan diri niscaya akan menguntungkan. Jangan gentar menghadapi masa depan bila kita gigih memperbaiki diri dan mendekat kepadaNya ^_^


*MOGA MANFAAT*
nduk'NHA

Rabu, 23 November 2011

Kamu Tukang Sampah?!

Berikut ini ada beberapa artikel motivasi yang bagus, nha culik dari www.motivatweet.com , atau kalau kalian kenal si Motty burung super yang rajin ngetweet di @motivatweet ^_^
simak yah..
semoga manfaat...
selamat membaca


************


Pada suatu pagi yang biasa.. Matahari bersinar dengan biasa.. Orang-orang juga bergegas ke kantor, biasa.. Para pemilik bisnis masih santai-santai di rumah, olah raga, sarapan, bercengkrama bersama anak-anaknya, biasa… (Lho, ada sisipan #Penggalauan #YukBISNIS ˆ?ˆ)
Pagi itu aku berjalan menuju suatu tempat.. Tempat ini adalah tempat yang biasa aku tuju setiap harinya.. Tempat aku berraktifitas.. Tempat aku menyibukkan diri dalam rangka mencapai impian-impianku yang tertulis detil di dalam #DreamBook ku..
“Aduh!” mendadak aku mengaduh.. Ada seseorang melemparkan bungkusan seukuran bola voli, memantul tepat di depan hidungku..
“Hoooy!!! Kembali kaaaau!!! Berani-beraninya kau melempar bungkusan ini di depan hidungku!!! Sakit tauuuu!!!” entah dari mana, ucapan penuh murka itu meluncur deras dari mulutku. Ucapan itu aku tujukan pada si pelempar bungkusan yang melaju tanpa dosa dengan sepeda motornya.
Selepas itu, aku beraktifitas seperti biasa..
Keesokan harinya, kembali lagi hari yang biasa.. Matahari, pekerja kantor dan pemilik bisnis tetap melakukan hal yang biasa pula.. Akupun tetap berjalan menuju tempat aktifitasku..
Kembali tanpa persiapan sebelumnya, sebuah bungkusan kembali terlempar ke arahku.. Kali ini memantul tepat di perutku.. Aku tak sempat melihat si pelempar, tapi kali ini bungkusannya seukuran bola basket dan lebih berat lagi dari bungkusan kemarin..
“Hoooy!!! Kembali kaaaau!!! Berani-beraninya kau melempar bungkusan ini di depan perutku!!! Sakit tauuuu!!!” kembali, ucapan penuh murka itu meluncur deras dari mulutku.
Hari ketiga, bungkusan baru memantul di kepalaku..
Hari keempat, bungkusan lain memantul di kaki kananku..
Hari kelima, bungkusan lain memantul di bahu kananku..
Nampaknya seluruh alam semesta berkonspirasi “menyampaikan” bungkusan ini ke arah diriku..
Di hari selanjutnya.. Hari yang biasa pula.. Langkahku semakin berat.. Aku merasa, energi yang dibutuhkan untuk aku melangkahkan kaki saja semakin besar.. Sepertinya, segala macam aktifitasku menjadi semakin berat.. Padahal biasanya tak pernah seperti ini..
“Ada apa ini gerangan?” tanyaku dalam hati..
Di hari itu, seorang Sobatku datang berkunjung.. Sambil melangkah berat aku berjalan ke arahnya.
“Apa itu Sobatku?” tanyanya setengah terperanjat dengan muka penuh tanda tanya..
“Apa?” tanyaku balik dengan muka lebih banyak tanda tanya lagi.
Sobatku menuntunku ke ruang tengah, di sana ada sebuah cermin besar memang, sepertinya ia menginginkan aku untuk berkaca.
“Apa ini!?” teriakku kaget, bingung, bertanya-tanya..
Nampaknya ada banyak bungkusan di punggungku!! Ada yang seukuran bola voli, ada yang seukuran bola basket, dan semua bungkusan yang memantul beberapa hari kemarin ada di sana.
“Kenapa aku membawa semua bungkusan ini?” ….
….
Sobat-Motty.. Pernahkah ada yang melempar bungkusan semacam ini ke arah Sobat-Motty semua? Coba diinget-inget..
Ketika Sobat-Motty sedang mengemudi mobil ke tujuan, adakah pengemudi mobil lain atau pengendara motor bikin super kesel??
Ketika Sobat-Motty beraktifitas, adakah rekan atau orang yang membuat mood jadi bete??
Ketika Sobat-Motty melakukan apapun itu yang perlu dilakukan pada hari itu, adakah yang membuat sebel, kesel, bete, dendam dan temen-temennya?
Ketika ada hal, apapun itu, yang menguji kesabaran dan keikhlasan kita, ia bagaikan SAMPAH yg dibuang ke muka kita. Ketika “feeling good” kita terpengaruh karenanya, itu artinya kita telah memungut SAMPAH itu.. Dengan kata lain apa?
Ya.. Kita jadi TUKANG SAMPAH!!
Hati jadi berat karena kesel.
Hati jadi kotor karena dendam.
Hati jadi mengecil karena sumpah serapah.
Setiap kali ada hal yang menguji kesabaran dan keikhlasan kita.. Segera katakan dengan sungguh-sungguh.. “Saya Maafkan, Saya Ikhlaskan.. Saya bukan Tukang Sampah…”
Selamat mendekati IMPIAN nya hari ini ya Sobat-Motty …
See you in the SKY!

Berpakaian tapi telanjang????

Saat ini sangat berbeda dengan beberapa tahun silam. Sekarang para wanita sudah banyak yang mulai membuka aurat. Bukan hanya kepala yang dibuka atau telapak kaki, yang di mana kedua bagian ini wajib ditutupi. Namun, sekarang ini sudah banyak yang berani membuka paha dengan memakai celana atau rok setinggi betis. Ya Allah, kepada Engkaulah kami mengadu, melihat kondisi zaman yang semakin rusak ini. Kami tidak tahu beberapa tahun mendatang, mungkin kondisinya akan semakin parah dan lebih parah dari saat ini. Mungkin beberapa tahun lagi, berpakaian ala barat yang transparan dan sangat memamerkan aurat akan menjadi budaya kaum muslimin. Semoga Allah melindungi keluarga kita dan generasi kaum muslimin dari musibah ini.

Tanda Benarnya Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Hadits ini merupakan tanda mukjizat kenabian. Kedua golongan ini sudah ada di zaman kita saat ini. Hadits ini sangat mencela dua golongan semacam ini. Kerusakan seperti ini tidak muncul di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau, namun kerusakan ini baru terjadi setelah masa beliau hidup (Lihat Syarh Muslim, 9/240 dan Faidul Qodir, 4/275). Wahai Rabbku. Dan zaman ini lebih nyata lagi terjadi dan kerusakannya lebih parah.
Saudariku, pahamilah makna ‘kasiyatun ‘ariyatun
An Nawawi dalam Syarh Muslim ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan bahwa ada beberapa makna kasiyatun ‘ariyatun.
Makna pertama: wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
Makna kedua: wanita yang mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan dan tidak mau mengutamakan akhiratnya serta enggan melakukan ketaatan kepada Allah.
Makna ketiga: wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Makna keempat: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Pengertian yang disampaikan An Nawawi di atas, ada yang bermakna konkrit dan ada yang bermakna maknawi (abstrak). Begitu pula dijelaskan oleh ulama lainnya sebagai berikut. Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, “Makna kasiyatun ‘ariyatun adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutupi dengan sempurna). Mereka memang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Al Mar’ah Muslimah, 125-126)
Al Munawi dalam Faidul Qodir mengatakan mengenai makna kasiyatun ‘ariyatun, “Senyatanya memang wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya dia telanjang. Karena wanita tersebut mengenakan pakaian yang tipis sehingga dapat menampakkan kulitnya. Makna lainnya adalah dia menampakkan perhiasannya, namun tidak mau mengenakan pakaian takwa. Makna lainnya adalah dia mendapatkan nikmat, namun enggan untuk bersyukur pada Allah. Makna lainnya lagi adalah dia berpakaian, namun kosong dari amalan kebaikan. Makna lainnya lagi adalah dia menutup sebagian badannya, namun dia membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutupi) untuk menampakkan keindahan dirinya.” (Faidul Qodir, 4/275)
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ibnul Jauziy. Beliau mengatakan bahwa makna kasiyatun ‘ariyatun ada tiga makna.
Pertama: wanita yang memakai pakaian tipis, sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita seperti ini memang memakai jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka sebagian anggota tubuhnya (yang wajib ditutup). Wanita ini sebenarnya telanjang.  
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah, namun kosong dari syukur kepada-Nya. (Kasyful Musykil min Haditsi Ash Shohihain, 1/1031)  
Kesimpulannya adalah kasiyatun ‘ariyat dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya dan wanita yang membuka sebagian aurat yang wajib dia tutup.
Tidakkah Engkau Takut dengan Ancaman Ini
Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memakaian pakaian tetapi sebenarnya telanjang, dikatakan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” Perhatikanlah saudariku, ancaman ini bukanlah ancaman biasa. Perkara ini bukan perkara sepele. Dosanya bukan hanya dosa kecil. Lihatlah ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Wanita seperti ini dikatakan tidak akan masuk surga dan bau surga saja tidak akan dicium. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
An Nawawi rahimahullah menjelaskan maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘wanita tersebut tidak akan masuk surga’. Inti dari penjelasan beliau rahimahullah: Jika wanita tersebut menghalalkan perbuatan ini yang sebenarnya haram dan dia pun sudah mengetahui keharaman hal ini, namun masih menganggap halal untuk membuka anggota tubuhnya yang wajib ditutup (atau menghalalkan memakai pakaian yang tipis), maka wanita seperti ini kafir, kekal dalam neraka dan dia tidak akan masuk surga selamanya. Dapat kita maknakan juga bahwa wanita seperti ini tidak akan masuk surga untuk pertama kalinya. Jika memang dia ahlu tauhid, dia nantinya juga akan masuk surga. Wallahu Ta’ala a’lam. (Lihat Syarh Muslim, 9/240)
Jika ancaman ini telah jelas, lalu kenapa sebagian wanita masih membuka auratnya di khalayak ramai dengan memakai rok hanya setinggi betis? Kenapa mereka begitu senangnya memamerkan paha di depan orang lain? Kenapa mereka masih senang memperlihatkan rambut yang wajib ditutupi? Kenapa mereka masih menampakkan telapak kaki yang juga harus ditutupi? Kenapa pula masih memperlihatkan leher?!  
Sadarlah, wahai saudariku! Bangkitlah dari kemalasanmu! Taatilah Allah dan Rasul-Nya! Mulailah dari sekarang untuk merubah diri menjadi yang lebih baik ….
Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal

Hijab Punuk Unta?

hijab punuk onta
Hijab Punuk unta
Ini adalah kesalahan yang terjadi pada banyak wanita yang memakai jilbab, dimana mereka mengumpulkan rambut-rambut mereka di belakang kepala mereka sehingga menonjol dari belakang kepalanya seandainya mereka memakai jilbab di atasnya. Sesungguhnya hal ini menyelisihi syarat hijab yang telah kukumpulkan dalam kitabku “Hijab al-Mar’ah al-Muslimah minal Kitab was Sunnah”.
Dan diantara syarat-syarat tersebut adalah pakaian mereka tidak membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita tersebut, oleh karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung rambutnya dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol seperti itu, sehingga tampaklah bagi penglihatan orang walaupun tanpa sengaja bahwa itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka wajib untuk mengurainya dan tidak menumpuknya.

Sumber : Silsilatul Huda wan Nur
diterjemahkan dari : http://www.baiyt-essalafyat.com/vb/showthread.php?t=10647
Adapun jika seorang wanita menggelung rambutnya karena ada kesibukan kemudian mengembalikannya setelah selesai, maka ini tidak mengapa karena ia tidak melakukannya dengan niat berhias, akan tetapi karena adanya hajat/keperluan.
Adapun mengangkat dan menggelung rambut untuk tujuan berhias, jika dilakukan ke bagian atas kepala maka ini masuk ke dalam larangan, berdasarkan sabda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam :
رؤوسهن كأسنمة البخت …“…kepala-kepala mereka seperti punuk unta…”, dan punuk itu adanya di atas.
Dan jika dikumpulkan di leher maka tidak masuk dalam larangan, akan tetapi hal ini jangan dilakukan ketika wanita itu mau pergi ke pasar, karena jika ia pergi ke pasar dalam keadaan menggelung rambut di kepalanya, ini akan tampak dari balik aba’ah (jilbab) sehingga akan menarik perhatian. Maka perbuatan ini dilarang jika ia mau pergi ke pasar.
Sumber : Liqo’ Bab al-Maftuh kaset no. 161
Diterjemahkan dari : http://www.mktaba.org/vb/showthread.php?t=13165
Perhatikan Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
 “ada 2 golongan ahli neraka belum pernah dilihat , pertama kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia. Kedua, kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang yaitu yang berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka bagaikan punuk unta. Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium bau Surga, padahal bau Surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh ” [Shahih Muslim]
wanita yang menguncir atau menggulung rambutnya sehingga nampak sebuah benjolan di bagian belakang dan nampak dari balik hijabnya .

sudah jelas melalui hadits di atas bahwa Allah mengancam setiap wanita yang keluar rumah menonjolkan rambut yang tersembunyi di balik hijabnnya dengan ancaman tidak dapat mencium bau Surga [wal ‘iyadzu billah], padahal bau Surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh.


Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau mencari alternatif yang lain.
terima dengan sepenuh hati terhadap apa yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [QS. Al-Ahzab: 36 ]
   
 Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu ..”
[Q.S. Al Hujaraat : 15]

Begini lebih baik bukan? :)
Refferensi:
- gamisdanjubah.wordpress.com

Selasa, 08 November 2011

Pinus yang menangis

Kabut datang menyambutku,
di sela-sela asap dan menyengatnya udara,
bayangmu yang pertama kali ku cari,

berharap kau ada di antara kerumunan itu,
menungguku dengan payung biru seperti yang pernah kau janjikan dulu,
tapi kau tak pernah datang menjemput,
air mata ini malu tersenyum,
harusnya aku tahu ilusi ini hanya mengejekku..


Hujan..
bukan sekedar gerimis dan deras,
tapi badai, dan aku bahagia karenanya,
tampaknya langit mengerti keinginanku,
..

Langit menyambutku,
mengguyur jajaran pinus-pinus...
yang menangis menemaniku bernyanyi nyanyian sendu


Depok, 3 November 2011,
Hujan menyambut kedatanganku :)
 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design