Jumat, 20 Oktober 2017

Bukan Wanita "kebanyakan"

Bismillah..
Ya Rabb..
Izinkan diriku berkeluh kesah..
Tentang rasa marah..
Tentang rasa gundah..
Tentang rasa tak adil..
Diriku wanita,
Bukankah itu sudah takdir ku?
Bukankah aku tak bisa memilih untuk itu?
Aku menerimanya dengan ikhlas,
Menjalani hidupku dengan penuh syukur,
Tapi omongan mereka membuatku terusik..
Aku wanita..
Tapi mengapa tak feminim seperti banyak para wanita lain..
Bukan tak bisa, hanya perkara tak suka..
Sebutkan keterampilan wanita yang tak ku kuasai..
Bukannya aku sombong Yaa Rab..
Tapi aku bisa melakukan semuanya..
Memasak..
Menjahit..
Merapihkan rumah..
Mendidik anak..
Berdandan..
Bukankah itu semua sudah fitrah..
Walaupun tidak sejelas mereka wanita di luar sana,
tapi aku bisa..
Lalu salahnya dimana?
Menjadi wanita bukan berarti membatasi diri..
Menjadi wanita bukan berarti lemah..
Bukankah begitu?
Bunda Khadijah.. ibunda seluruh umat.. isteri baginda Rasululloh adalah seorang Wanita..
Tapi ia adalah seorang pedagang yang sukses..
Aisyah Radiallahu anhu.. adalah isteri rasululloh yang sangat cerdas dan kritis.. ia juga seorang wanita..
Nusaib binti Ka'ab juga seorang wanita, tapi hal itu tidak membuatnya berhenti menghunuskan pedang saat perang Uhud..
Khaulah binti Zhaur juga seorang wanita, langsing cantik jelita.. tapi ia adalah kstaria berkuda hitam yang pandai melempar tombak..
Lalu apa salahnya jika diriku yang seorang wanita ini hobi berkelana..
Apa salahnya jika aku yang wanita ini suka berjalan jauh ke tempat tinggi..
Toh walaupun semua itu aku tidak melupakan fitrahku sebagai wanita..
Ya Rabb..
Ijinkan aku marah pada mereka yang menilai tanpa tendensi..
Yang menghakimi tanpa toleransi..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design