Senin, 10 September 2012

Obat terbaik dari sebuah luka

Bismillah,

Dear pembaca...
Terima kasih masih setia membaca :)

Senin,
Saat orang-orang bersungut-sungut menyambut hari ini karena harus "kembali bekerja",
Seperti biasa Nha duduk manis depan laptop sambil nyeruput teh susu plus perasan jeruk nipis dan sepiring lapis legit.... nyantai...gak pusing sama buru-buru, macet, rempong coy.. hahaha :D

Btw Anyway Busway...
Sms seorang teman tadi malam cukup mengejutkan, YUP! hal itu yang ingin Nha bahas :)

2tahun yang lalu Nha pernah berada dalam masa-masa super galau :)
Galau dikarenakan Nha disakiti seseorang. Masa-masa itu adalah masa-masa tersuram dalam hidup. penyesalan, rasa bersalah semua ngumpul jadi satu. Ada waktu-waktu dimana Nha bengong sendirian di kamar entah memikirkan apa, tidak bisa tidur semalaman, paginya seperti zombie dengan mata panda akibat begadang.

Masa-masa itu sangat menguras emosi... Nggak, Nha bukan dendam, Nha gak pernah dendam... hanya saja Nha sempat merasakan sedih yang luar biasa. Rasa sakit yang sangat dalam. Rasanya melihat orang lain tersenyum itu berat, karena merasa Nha gak bisa tersenyum seperti mereka. Semua itu karena rasa sakit yang teramat dalam.

Benar kata Meggy Z, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Sakit gigi masih ada obat dan dokter yang bisa membantu menyembuhkan. Sakit hati, tergantung seberapa cepat kita merelakan. Apakah Nha tidak berusaha mengatasi rasa sakit ini? Bukankah obat hati adalah mendekat padaNYA? Bodohnya saat itu Nha lupa. Keadaan fisik yang dikuasai hormon bulanan ternyata menjadi sebab semua emosi itu sangat berlebihan.

Nah, kembali ke SMS dari teman tadi. kalimatnya cukup pendek, tapi cukup untuk mengingat semua masa-masa suram itu, "Nha, masih suka minum Jus di Cafe depan Mega?" Yup, dulu waktu masa galau, setiap pulang kerja Nha selalu mampir minum jus di sana. dan pertanyaan itu sebenarnya pertanyaan sindiran :D  si teman rupanya ingin bertanya, "apakah kamu sudah bisa melupakan kesedihan itu?"

Guyz...
Merelakan sesuatu bukanlah hal mudah, terlalu banyak rasa yang dilibatkan untuk mengalaminya. Marah, sedih, nggak percaya, semua numpuk jadi satu, jika kamu bertanya apa yang Nha lakukan untuk pulih seperti sekarang, itu semua karena Nha meminta maaf :) Yup benar, meminta maaf...
Tapi kan, bukan kamu yang salah Nha, tugasmu harusnya memaafkan bukan malah minta maaf...

Dear,
rasanya mungki berat, meminta maaf pada seseorang yang menyakiti kita, tapi percayalah hal itu akan membuatmu lebih mudah mengikhlaskan dan memaafkannya. Anggap saja dia tak sengaja melakukan kesalaahn itu, atau memnag ada kesalahan kita yang tidak kita sadari menyebabkan orang tersebut bali menyakiti kita. Atau mungkin saja sakit ini memang akibat perbuatan kita di masa lampau..mungkin pernah kita menyakiti orang lain dan sakit yang ada sekarang adalah karma yang Tuhan kirimkan kepada kita.

Lagi pula, maaf yang kita ucap mungkin saja akan menyelamatkan hal lain, selain hati kita tentunya. Kadang kala mengucapkan kata maaf membutuhkan kekuatan untuk menyingkirkan ego. Maaf tak sekedar untuk memohon maaf tapi juga salah satu cara kita memaafkan. Adakalanya seseorang sadar jika ia salah, tapi karena egonya yang begitu besar kata "maaf" sangatlah berat diucapkan. dengan kita meminta maaf kepada orang yang menyakiti kita, sesungguhnya kita menyelamatkan dua hati. hati kita sendiri dan hati orang yang menyakiti dari rasa bersalah seumurhidup karena gengsi mengucapkan kata maaf.

Intinya, berpikirlah positive atas apa saja kemungkinan-kemungkinan yang ada, Tuhan tidak pernah memberian cobaan kepada ummatnya melebihi dari kemampuan kita menghadapi cobaan tersebut. Belajarlah untuk tidak menyalahkan sesuatu. Percayalah semua sudah diatur oleh Sang Maha dengan begitu apik. Percaya ini semua bagian dari skenarioNya.

Satu perkataan guru saya yang selalu saya ingat...
"Saat seseorang menyalahkan orang lain dia perlu belajar, Jika seseorang menyalahkan diri sendiri dia mulai belajar, Ketika dia tidak menyalahkan siapa-siapa maka pembelajaran telah usai"

nduk'NHA

0 komentar:

Posting Komentar

 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design