Senin, 29 Oktober 2012

Benarkah kita semua seorang Muslim?

Bismillah...
Apa kabar dear?
Terimakasih masih berkunjung di blog ini...
Semoga harimu masih diberkahi dengan kebaikan-kebaikanNYA..
Semoga kita semua selalu diberikan kesabaran untu menjalani apa saja ujian-ujian dariNYA sebagai bentuk peningkatan keimanan kita...

Kali ini Nha mengajak semuauntuk sekedar merenung...
Ini bukan sebagai bahan intimidasi, ini sebagai bahan intropeksi..
Intropeksi Ane sebagai yang punya bolg, intropeksi antum yang membaca,
Karena kita semua "mengaku seorang" Muslim...

Bukan berarti dengan menulis ini saya sudah menjadi muslimah yang baik..
Tapi kita semua tentunya berproses ke arah sana bukan...
Teringat satu hal yang selalu saya patri dalam ingatan,
"Janganlah kau menjadi seorang yang sama dengan hari kemaren, sesungguhnya kamu adalah orang yang merugi. Dan janganlah kamu menjadi orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren karena berati kau adalah orang yang celaka"

Naudzubillah...
Semoga dengan membaca tulisan ini..
kita semua mampu menjadi pribadi yang lebih baik...
Pribadi yang senantiasa memperbaharui iman, dan mengubah diri menjadi lebih baik :')
Aamiin.. Allohumma Aamiin ...
Semoga bermanfaat ^^/

I call myself muslim, but I don’t wear hijaab correctly according to that commanded by Allaah and His messenger.
I call myself muslim, but I don’t obey His command to avoid free mixing (ikhtilaath) between men and women.
I call myself muslim, but I post my pic with my girlfriend/boyfriend on social media, while I know exactly she/he is not my mahraam.
I call myself muslim, but I post my most beautiful pic online so people can admire me, even though I know lowering gaze is a must in this Deen.
I call myself muslim, but I can’t live without gossiping/backbiting, even though I know it is strictly prohibited.
I call myself muslim, but I prefer listening to music rather than reciting Qur’an.
I call myself muslim, but attending music concert is more beloved to me than attending circle of knowledge in masjid.
I call myself muslim, but I prefer to memorize the names of football players instead of the names of 10 companions of Rasulullaah who were given good tidings of Paradise.
I call myself muslim, but do I act like one?

I call myself muslim, but I don’t wear hijaab correctly according to that commanded by Allaah and His messenger.

I call myself muslim, but I don’t obey His command to avoid free mixing (ikhtilaath) between men and women.

I call myself muslim, but I post my pic with my girlfriend/boyfriend on social media, while I know exactly she/he is not my mahraam.

I call myself muslim, but I post my most beautiful pic online so people can admire me, even though I know lowering gaze is a must in this Deen.

I call myself muslim, but I can’t live without gossiping/backbiting, even though I know it is strictly prohibited.

I call myself muslim, but I prefer listening to music rather than reciting Qur’an.

I call myself muslim, but attending music concert is more beloved to me than attending circle of knowledge in masjid.

I call myself muslim, but I prefer to memorize the names of football players instead of the names of 10 companions of Rasulullaah who were given good tidings of Paradise.

I call myself muslim, but do I act like one?

(via @chynatic)

nduk'NHA

Minggu, 28 Oktober 2012

Seusai Badai

Rasanya cukup lama..
Berpura-pura "Senyum" dan berlindung dalam kalimat "aku baik-baik saja",
Bahkan langitpun tahu tentang kebohongan ini,
Hujan ini buktinya..
Petir dan kilat seperti berteriak marah..
Semakin ku mengacuhkan angin kencang yang mengetuk jendela,
Semakin deras langit mengguyur tanah.
Bougenvile di depan rumah sampai basah kuyup terantuk-antuk,
Parit mengalirkan air lebih tinggi dari biasanya,
Kalau langit tak menghentikan ini mungkin sebentar lagi akan banjir.

Ku tutup buku merah jambu,
akhirnya kuhiraukan juga hujan yang tak biasa itu,
berbisik pelan..
"Selama sedihku ini bermanfaat untuk kebahagiaannya,
aku takkan lelah berkata 'Everything Gonna be okay'"

Hujan berubah jadi gerimis,
angin sepoi-sepoi meninggalkan dingin yang menusuk,
wangi tanah basah bercampur dengan soka yang bermekaran,
 Langit cerah perlahan..
PELANGI mengurai senyum...

Aku percaya,
akhir semua ini pasti bahagia...
mungkin bukan sekarang waktunya...
mungkin nanti...
Bukankah pelangi datang sesudah badai?
Bahagiaku akan tiba, aku hanya perlu bersabar :')

Waena, 28 Oktober 2012
nduk'NHA

Sabtu, 27 Oktober 2012

If Tomorrow Never Comes

Sometimes late at night
I lie awake and watch you sleeping
You've lost in peaceful dreams
So I turn out the lights and lay there in the dark
And the thought crosses my mind
If I never wake up in the morning
Would you ever doubt the way I feel About you in my heart
If tomorrow never comes
Would you know how much I loved you
Did I try in every way to show you every day
That you’re my only one
And if my time on earth were through
And you must face this world without me
Is the love I gave you in the past
Gonna be enough to last
If tomorrow never comes
 So I made a promise to myself
To say each day how much you mean to me
And avoid that circumstance
where there's no second chance to tell you how I feel
If tomorrow never comes
Would you know how much I loved you
Did I try in every way to show you every day
That you’re my only one
And if my time on earth were through
And you must face this world without me
Is the love I gave you in the past
Gonna be enough to last
If tomorrow never comes
So tell that someone that you love
Just what you're thinking of
If tomorrow never comes

Membuka beberapa catatan seorang teman di facebook...
Saya menemukan lirik ini di dindingnya... :)
Cukup membuat saya merenung panjang....
"Jika esok tak pernah datang..."

Liriknya memang bercerita tentang cinta,
tapi lebih dalam jika kita mampu memaknainya..
Lirik ini memberikan banyak pelajaran...
 Kadang kita gak sadar, melakukan banyak hal seolah-olah kita hidup selamanya di dunia..
Seenaknya mengatakan "nanti" untuk hal-hal yang sebenarnya tidak boleh ditunda..
dengan alasan "kan masih ada hari esok... ", benarkah???
Masa depan itu tak pernah pasti, jangankan esok...
1menit atau 1jam ke depan aja entah kita masih hidup atau nggak..
kita gak pernah tahu.... karena waktu memang hal paling misterius di dunia..

Disaat seenaknya kita menunda, mengacuhkan, mengabaikan...
Waktu tiba-tiba merampas semua yang kita punya :)
KESEMPATAN tiba-tiba hilang...
tinggal penyesalan yang ada.. dan saat itu semua sudah terlambat..

Selama masih ada waktu.. dan masih ada kesempatan..Yuk jangan pernah memunda...

Hadiah untukmu wahai pembaca...
ku terjemahkan dengan susah payah lirik lagu di atas...
Semoga manfaat untuk semuanya :)

Di suatu malamAku berbaring terjaga dan memandangmu tidur
Kau telah terlelap dalam mimpi indah
Maka kupadamkan lampu dan berbaring di sana dalam gelap
Dan terlintas dalam anganku
Bila esok pagi aku tak bangun lagi
Akankah kau ragu akan perasaanku tentang dirimu?
Bila esok tak pernah tiba Akankah kau tahu betapa aku mencintaimu?
Sudahkah aku setiap hari berusaha dengan segala cara
untuk menunjukkan kepadamu bahwa kau adalah satu-satunya bagiku?
Dan bila waktuku di dunia telah berlalu
dan kau harus menghadapi dunia tanpa diriku
Apakah cinta yang kuberikan selama ini telah cukup untuk membuatmu bertahan?
Bila esok tak pernah tiba Maka aku berjanji kepada diriku sendiri 
untuk setiap hari mengatakan betapa berartinya kau bagiku
dan menghindari tidak adanya kesempatan ke dua 
untuk mengatakan perasaanku kepadamu. 
Bila esok tak pernah tiba, Akankah kau tahu betapa aku mencintaimu?
Sudahkah aku setiap hari berusaha dengan segala cara
untuk menunjukkan kepadamu bahwa kau adalah satu-satunya bagiku?
Dan bila waktuku di dunia telah berlalu dan kau harus menghadapi dunia tanpa diriku
Apakah cinta yang kuberikan selama ini telah cukup untuk membuatmu bertahan?

Bila esok tak pernah tiba,
Maka katakanlah kepada orang yang kau cintai
Apa yang sedang kau pikir (rasa)kan
Bila esok tak pernah tiba.



nduk'NHA

Kamis, 25 Oktober 2012

Kejujuran

 “Apa pun yang harus dipertahankan dengan kebohongan tidak akan bertahan terhadap ujian waktu.
Mario Teguh -

Kejujuran...
Mudah melafalkannya tapi susahpayah melakukannya..
Jangan sampai kau harus berutang -maaf-..
bila kau awali dengan kebohongan,
jangan pernah mengakhirinya dengan kebohongan,
nanti kau akan bingung...
harus mengaku salah pada siapa :)

                                                                                                  

DOR!!!!
Sekedar update dear..
semoga senantiasa diberi keberkahan kalian semua..
terimakasih masih setia mengunjungi blog yang random ini...
Wassalam

Rabu, 24 Oktober 2012

Dari 1000 orang, 999 masuk neraka???

BISMILLAH..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah berfirman: “Wahai Adam!” maka ia menjawab: “Labbaik wa sa’daik” kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah dari keturunanmu ahli neraka!” maka Adam bertanya: “Ya Rabb, apakah ahli neraka itu?” Allah berfirman: “Dari setiap 1000 orang, 999 di neraka dan hanya 1 orang yang masuk surga.” Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?” Maka beliau bersabda: “Bergembiralah, karena kalian berada di d…alam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya’juj dan Ma’juj. Pada lafaz yang lain: “Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebenarnya, bukan jaminan bahwa orang yg mengucapkan kalimat syahadat bisa masuk surga. Begitu juga bukan jaminan orang yang ‘mengaku’ Ahlus Sunnah atau Salafi bisa masuk surga. Karena sesungguhnya, masuk surganya seseorang itu tidak lain adalah karena Karunia dan Rahmat Allah semata, bukan karena amalan2 baiknya. Bisa jadi seseorang yg ‘mengaku’ Ahlus Sunnah atau Salafi dan byk beramal kebaikan tapi dimasukkan ke neraka oleh Allah, jika Allah menghendakinya, dan Allah tidak menerima amalan2nya serta tidak mengampuni dosa2nya. Sedangkan orang yang banyak dosa2 dan kemaksiatan atau kebid’ahan (selama yg dilakukannya bukan perbuatan syirik yg mengeluarkan dia dari agama) maka bisa saja Allah masukkan ke surga, jika Dia menghendaki, Dia mengampuni seluruh dosa2nya dan menerima amalan2nya. Bukankah para Salaf atau sahabat Nabi sudah dijamin surga oleh Allah, bahkan mereka diatas manhaj yg haq ini, lantas kenapa mereka semua tidak mengetahui dimana tempatnya di akhirat kelak, di surga atau di neraka? bahkan mereka selalu ketakutan sepanjang hidupnya jika tempatnya kelak adalah di neraka. Wallahu a’lam.
Hal itu sebagaimana ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala : “…Sekirannya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan apa yang dikehendaki-Nya…” (QS. An Nur : 21).
“…dan mereka berkata : Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (jannah) ini, dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk..” (QS. Al A’raaf : 43). (Lihat kitab Aqidatu As Salaf Ashabul Hadits, oleh Syaikhul Islam Abu Isma’il ‘Abdurrahman bin Isma’il Ash Shabuni, dalam Bab “Engkau Tak Akan Dimasukkan Ke Dalam Jannah Hanya Karena Amal Perbuatanmu”, Edisi Terjemahan).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak ada satu jiwapun dari kalian melainkan telah diketahui tempatnya, baik di surga atau di neraka.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, lalu untuk apa kita beramal? Mengapa kita tidak pasrah saja?” Beliau menjawab, “Tidak, tapi beramallah! Karena setiap orang telah dimudahkan kepada apa yang telah ditakdirkan untuknya.” (HR: Bukhari, (VII/212) dan Muslim, (VIII/47, no. 2647).
Hadits ini adalah sebagai dalil dari apa yang telah disebutkan tadi. Ia menunjukkan bahwa manusia itu diberi pilihan , yaitu berdasarkan sabdanya: “Beramallah!” Serta menunjukkan bahwa dalam pilihannya tersebut ia tidak keluar dari ketentuan Allah, berdasarkan sabdanya: “Karena setiap orang telah dimudahkan kepada apa yang ditakdirkan untuknya.” (Lihat kitab Al Iman bil Qadha’ wal Qadar, oleh Muhammad bin Ibrahim al Hamd).
Mereka (Ahlu Sunah wal Jama’ah) meyakini bahwa Surga tidak wajib untuk seseorang meskipun amalnya baik, kecuali jika Allah meliputinya dengan karunia-Nya lalu ia memasukinya dengan rahmat-Nya. (Lihat Surat An Nur : 21 diatas).
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidak ada seorangpun yang dimasukkan ke dalam surga oleh amalnya.” Ditanyakan, “Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak juga aku, kecuali Rabb-ku meliputiku dengan rahmat-Nya.” (HR: Muslim no. 2816 (72), Shahih al Bukhari no. 5673 dan takhrij Syaikh al Albani dalam ash Shahiihah no. 2602).
Ahlu Sunah tidak memastikan adzab bagi setiap orang yang memperoleh ancaman –selain perkara yang menyebabkan kufur-. Karena mungkin Allah akan mengampuninya dengan sebab ketaatan-ketaatan yang dilakukannya, dengan taubat atau musibah-musiba…h dan penyakit-penyakit yang bisa menghapuskan dosa-dosa. Allah Ta’ala berfirman: “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketika seseorang berjalan di suatu jalan, ia menjumpai ranting berduri di atas jalanan lalu ia menyingkirkannya, maka Allah memujinya lalu mengampuninya.” (HR: Bukhari).
(Lihat kitab Al Wajiz fii ‘Aqidatis Salafish Shalih Ahlis Sunnah wal Jama’ah, oleh Abdullah bin ‘Abdil Hamid al Atsari).
Dalam kitab ‘Aqidah Ath Thahawiyah Syarah wa Ta’liq, oleh Muhammad Nashiruddin Al Albani, di point ke 59 disebutkan: “Kita berharap kepada Allah mengampuni dosa orang-orang mukmin yang berbuat baik dan memasukkan mereka ke dalam surga dengan rahmat-Nya. Kita tidak beranggapan bahwa mereka aman dari siksa Allah, dan kita juga tidak bisa memastikan bahwa mereka pasti masuk surga. Kita memohonkan ampun bagi orang-orang Islam yang melakukan dosa dan kita juga mengkhawatirkan diri mereka akan tertimpa adzab. Namun kita tidak berputus asa untuk meminta ampunan Allah untuk mereka.” Syarah: Salah seorang pemberi syarah kitab ini, Ibnu Mani’ berkata, “Ketahuilah, yang menjadi ketetapan Ahlu Sunnah wal Jama’ah adalah bahwa mereka tidak bisa memastikan seorang pun diantara kaum muslimin masuk surga atau masuk neraka, kecuali orang-orang yang telah mendapat jaminan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam.Akan tetapi Ahlu Sunnah wal Jama’ah berharap agar orang-orang yang melakukan kebaikan (mendapatkan surga) dan orang-orang yang melakukan kejelekan (tidak masuk neraka). Dengan adanya ketetapan diatas, kita tahu, tatkala ada seorang alim, pemimpin, raja, atau yang lainnya berkata tentang seseorang, “Dia diampuni atau dia penghuni surga.” Lalu dipahami oleh kebanyakan orang dia diampuni oleh Allah, tidak diragukan lagi itu adalah berkata atas nama Allah tanpa dasar ilmu. Mengatakan sesuatu atas nama Allah tanpa dasar ilmu serupa dengan tindak kesyirikan.
Point 60 : “Rasa aman dari Ancaman Allah dan berputus asa dari ampunan-Nya adalah dua perbuatan yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam. Sikap yang benar adalah tengah-tengah diantara kedua sikap tersebut.”
Point 68 : “Para pelaku dosa besar (dari kalangan umat Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam) berada dalam neraka, namun mereka tidak kekal di dalamnya. Bila mereka meninggal dalam keadaan bertauhid, sementara mereka tidak bertaubat dari perbuatan dosa-dosa besar hingga matinya, namun mereka dalam keadaan beriman, maka nasib mereka berada dalam kehendak dan kebijaksanaan Allah; jika Allah menghendaki, dengan kebijaksanaan-Nya Dia akan mengampuni dan memaafkan dosa mereka sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: ‘Dan Dia akan mengampuni dosa selain dosa syirik bagi siapa yang dikehendakinya.’ Bila Allah menghendaki, Dia akan mengadzab mereka di neraka sesuai keadilan-Nya. Kemudian Allah akan mengeluarkan mereka dari neraka karena sifat kasih-Nya dank arena adanya syafaat dari orang-orang yang taat, selanjutnnya memasukkan mereka kedalam surga. Hal itu karena Allah Ta’ala mencintai orang-orang yang mengenal-Nya. Dia tidak akan memperlakukan mereka di dunia dan di akhirat sebagaimana memperlakukan orang-orang yang tidak mengenal-Nya. Yaitu orang-orang yang tidak mau mengikuti petunjuk-Nya dan tidak mengharap kecintaan-Nya. Wahai Allah, Pemelihara dan Pemilik Islam, teguhkan kami dalam memeluk agama Islam sehingga kami bisa berjumpa dengan Engkau.”
Point 70 : “Kita tidak boleh memastikan seseorang dari mereka masuk surga atau masuk neraka. Kita juga tidak boleh menetapkan seseorang itu kafir, musyrik atau munafik sebelum kita melihat adanya bukti yang jelas. Kita memasrahkan masalah isi hati mereka kepada Allah Ta’ala.”
(Lihat Kitab ‘Aqidah Ath Thahawiyah Syarah wa Ta’liq, oleh Muhammad Nashiruddin Al Albani).
Sumber: http://gizanherbal.wordpress.com/2011/06/02/perbandingan-penghuni-neraka-dengan-penghuni-surga-adalah-1000-1/

nduk'NHA

Rabu, 17 Oktober 2012

Misunderstood,


 
Bismillah..
Hallo Dear,
Rasanya senang banget bisa nulis lagi..
setelah menghadapi rasa malas mengunjungi Dasbor :D *dijitak pengunjung blog

Well..
Setelah adegan dramatik "pertamakalinya" dalam hidup yang terjadi kemaren dulu, 
kehidupan saya berubah drastis...
Bagi yang belum tahu, Senin kemaren entah mengapa saya pingsan untuk pertamakalinya.
MoM kembali seperti dulu, setiap jam menanyakan 'apakah kamu sudah makan dan minum vitamin?', 
Saya beruntung, laptop dan HP tetap pada tempatnya...
apakah saya sakit? tidak, saya hanya tidak disiplin sama pola makan, ditambah aktivitas saya yang bertambah padat dua minggu terakhir ini, semua itu terasa masuk akal...
Tenang saja, saya masih Nha yang dulu...
Kalian masih akan menemui Nha yang akan begadang membaca, menulis, murajaah atau online semalaman :D (hehehe)
Kali ini Nha hanya ingin berbagi sedikit...
Kalian tau kutipan berikut?

Made a wrong turn, once or twice
Dug my way out, blood and fire
Bad decisions, that’s alright
Welcome to my silly life
Mistreated, misplaced, misunderstood
Miss ‘No way, it’s all good’, it didn’t slow me down
Mistaken, always second guessing, underestimated
Look, I’m still around

 

Ya, benar. ini adalah penggalan lirik sebuah lagu berjudul Fuckin Perfect yang dinyanyikan sama PINK.
Pertama kali dengar lagu ini sih, versinyaKurt sama Blane nya Glee, hehehe...
Well, ini lagu lumayan cocok sama hal yang bakal Nha bahas :)

Terkadang, saat kita berinteraksi dengan banyak orang, seringkali kita salah bertindak, salah bersikap, dan hal itu dilakukan dengan tidak sengaja. Bukan, ini bukan pembelaan, tapi ini kenyataannya.
Nha selalu bilang, salah benar itu relatif. mengapa? karena semua nilai salah atau benar itu, kadang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Menurut kita benar, belum tentu orang menilainya sama seperti apa yang kita harapkan. Jadinya? SALAH FAHAM...

Sebelum kita bereaksi terhadap sesuatu, mungkin ada baiknya kita mencari "sebab"... bukan untuk dijadikan alasan, pembelaan, atau pembenaran, tetapi lebih kepada agar kita "Adil" saat bereaksi. Tundalah amarah, singkirkanlah prasangka, Ini akan membantu agar kita lebih bijak saat bersikap.

Teman2 masih ingat postingan nha beberapa saat yang lalu? Yang membuat kita hidup dengan nyaman adalah saat kita mampu berpikir positive dalam saat apapun... Nha percaya, saat semua orang mampu berpikir positive dalam menghadapi segalanya... pasti gak ada lagi yang namanya salahfaham di dunia ini...

Guyz...
percaya deh, menjadi orang yang terus menerus disalahfahami itu sangat melelahkan...
status BBM saya hari ini " Don't You get Tired to Be Frequently misunderstood?"..
Semoga kita mampu melihat lebih dari apa yang nampak dan mendengar jauh dari apa yang tersiar.. agar kita tak pernah salah faham atau disalahfahami oleh siapapun juga.. :')
and The last... Nha Mohon Maaf untuk semua salah dan khilaf yang mungkin saja karena salah faham atau disalahfahami :')  

nduk'NHA

Sabtu, 13 Oktober 2012

MUAK

Kepada Segenap makhluk verbal di jagad raya :


visual fisik menjadi syarat mutlak untuk kalian


sekalipun otak ditinggalkan di rumah


berbagai syarat kalian gaungkan


sehingga hidung-hidung pemilik modal


dengan tajamnya mencium peluang


dibangunlah hegemoni-hegemoni penipu


cantik adalah segala


rona merah wajah muluslah yang akan meraja


apa kabar tampilan biasa nan sederhana?


sudah matikah ditikam hasrat membuncah?


lalu, siapa yang berdiri paling depan mengkritik


bahwa Hawa kini jadi komoditi ?

coba tanya cermin


siapa yang menginginkan kulit mulus putih berdiri di 

sampingnya?  

 

sajakpagi-Fitriyalam

nduk'NHA

Selasa, 09 Oktober 2012

Surat Cinta untuk kamu

 Suratku ini aku awali dengan kata-kata, “Aku sangat merindukanmu, mungkinkah rinduku berbalas?” Dulu kau sering mendatangiku dan menciumku. Kini, kau tempatkan aku di tempat yang nyaman, namun itu menyiksaku karena kau jarang bercengkerama denganku. Kau lebih sibuk berlama-lama dengan iPad dan BB-mu.
Saya benar-benar sangat iri dengan iPad dan BB yang kau miliki. Kemana pun kau pergi, mereka selalu kau bawa. Saat di rumah pun kau asyik dan rela berlama-lama dengan mereka berdua. Sementara aku, tetap kau abaikan. Padahal, sibuk di depan iPad dan BB belum tentu semuanya memberi manfaat dan berpahala.
Ketahuilah, saat kau bercengkerama denganku setiap hurufku memberi satu kebaikan dan memberikan 10 kali lipat pahala walau mungkin kau tak tahu maknanya. Bahkan saat kau terbata-bata saat berucap, kau justeru mendapat dua pahala. Pahala membacaku dan pahala karena kau kesulitan mengucapkannya.
Siapa yang berpegang teguh kepadaku maka ia tak akan tersesat, tapi mengapa kau merasa tak bersalah saat jarang menyapaku. Kau malu bila belum membaca buku atau novel best seller, tapi mengapa kau tak merasa malu sedikitpun belum menyelesaikan membacaku? Aku ada bukan untuk kau simpan di almarimu tetapi seharusnya untuk kau simpan di hatimu. Tetapi bagaimana mungkin aku bersemayam di hatimu bila kau jarang membacaku?
Seharusnya aku dipelajari bukan hanya ketika kau kecil tetapi seharusnya setiap waktu. Mengapa? Karena aku ini pedoman hidupmu. Aku bukanlah “mainan” yang hanya kau baca saat kau kecil.  Aku ada juga bukan hanya sekedar menjadi mas kawin saat kau menikah. Bukan pula hanya untuk kau ingat, saat ada kematian di keluargamu.
Mengapa hidupmu kacau? Mengapa kau sering jenuh? Mengapa hidupmu sering gelisah? Mengapa kau sering berani berbuat maksiat? Mengapa kau banyak tak mengerti ketentuan Tuhanmu? Itu karena kau jarang bercengkerama denganku.
Demikianlah suratku untukmu, semoga kau mengerti keluhan dan deritaku. Aku ingin kau manjakan seperti iPad dan BB-mu.
Yang rindu padamu,
Kitab Sucimu


(Dikutip dari www.jamilazzaini.com)
 Follow di twitter: @jamilazzaini


 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design