Rabu, 26 September 2012

Merayakan Kenangan (Sebuah catatan dari Karenapuisiituindah By: Tia Setiawati, mari menikmatinya... ^_^)

Bismillah,
Halo dear, siklus bulanan sudah lewat, mod menulis datang lagi... 
kali ini, menghormati seorang penulis pertama yang mengirim bukunya langsung dan menandatanganinya untukku... ku berikan hadiah review, untuk #Septemberituceria miliknya... :) hadiah yang kuberikan lebih awal...

Akhirnya setelah sekian lama menunggu, sebuah buku kuning tiba tiba di meja kamarku. Membaca sebuah pesan spesial dari penulisnya membuatku harus menahan napas, aku ingin segera membacanya. Padahal saat itu ada empat orang klien yang sedang berbincang di ruang tamu. Terpaksa aku harus menahan rasa penasaranku.

"Dear Erna, Harapanmu tak pernah terlampau tinggi. 
Kau hanya perlu berusaha lebih kuat lagi. Jangan Menyerah :)"



Dengan ditemani bantal emot berwarna kuning dengan gambar kacamata hitam, secangkir tehsusu, dan sebungkus biskuat cokelat, mari membaca berlembar-lembar perasaan...

"KARENA PUISI ITU INDAH", aku sudah tahu sejak lama. Tapi kali ini aku menemukan sebabnya. Bagaimana kata-kata yang menjelma puisi bisa menceritakan hal-hal yang kadang bahkan diam pun tak dapat menjelaskan.

TIA SETIAWATI, Seorang yang kukenal saat tak sengaja menelusuri sebuat retweet dari akun seorang teman. Bio-nya yang mengatakan bahwa "Tuhan selalu tepat waktu" menarikku untuk mengikuti 140karakter yang ia tuliskan di lini masa :)

Sampulnya dominan warna kuning (yang ku tahu merupakan warna faforite si penulis :)). Desain covernya sederhana, sepasang insan sedang berpelukan di sisi depan dan sepasang tangan sedang saling menggenggam di sisi lannya. Aku menafsirkannya sebagai harapan penulis tentang ending segala puisi yang ada di buku ini, "Bersama".



Membaca puisi-puisi kak Tia (demikian aku memanggilnya :D) seperti merayakan kenanganku sendiri (seperti judul reviewku). Mungkin ini sering dialami para penikmat puisi. Kadang sebuah puisi menujukkan apa yang kita rasakan, mewakili kisah yang selama ini kita jalani, dan penuh harap agar akhir yang sama terjadi seperti layaknya dalam puisi, Indah. Walaupun tak dapat disangkal, tak semua ending bahagia.

Kak Tia tak menggunakan metafora, personifikasi, ataupun teman-temannya. Mungkin ia sudah bosan karena berkali-kali orang-orang menilai kata-katanya yang sederhana. Kesederhanaanlah inilah yang membuatku tak perlu bersusah payah mencari makna, menikmati setiap kisah yang ia ceritakan lewat rima-rima yang indah. Walaupun mungkin, makna yang ingin Kak Tia sampaikan bisa saja tak sesederhana kelihatannya.

Memulai kisahnya dengan "Kepada Hati". Saat membaca bagian ini, aku tersipu-sipu sendiri. Seperti mengulang kisahku sendiri, ya seperti judul review ini, aku sedang merayakan kenangan. Kak Tia mengawali cerita tentang bagaimana rasa berbunga-bunga yang kita alami kadang selalu dimulai dengan hal yang begitu sederhana. Hal ini terlihat dari puisi pertama yang ia suguhkan berjudul "Kita berjalan pada ketidak sengajaan" bait terakhir membuatku tersentak,

"Namun ketahuilah,
bahkan hal paling sederhana sekalipun,
tak akan luput dari rencana Tuhan,
:Sang Penguasa Semesta"

Tapi ternyata Cinta yang diawali sebuah kesederhanaan tak selamanya kisahnya akan sederhana pula. pada bagian ini Kak Tia mengajak pembaca menikmati rasa gundah saat menunggu, rindu, dan segala haru biru rasa saat mencintai. ah.... aku sangat menikmatinya. Sebuah puisi di halaman 47 ku dedikasikan untuk kamu, abjad terakhir penutup yang selalu ku harap menjadi ending dari kisahku. Apa judulnya? Ah, itu sebuah pesan untukmu, aku takkan menulisnya di sini. Jadi silahkan ke toko buku dan cari tahu :D hehehe. 

"Aku (masih) menunggumu, selalu"

Di Bagian kedua "Genggaman tangan", Kak Tia menulis apik kisahnya saat bersama. Bersama siapa? Bersama si sumber inspirasi tentunya. Tentu kita tahu dalam sebuah hubungan yang ada tak selalu tentang hal-hal "yang diinginkan" saja. pasti ada beberapa hal yang "tidak diinginkan" juga. Pada bagian ini saya hanya terdiam menikmati. Kau benar Kak Tia, cinta tak selamanya  tentang bahagia saja. Hei, puisi faforitku ada pada bagian ini. terletak pada halaman yang angkanya saling menyatu satu sama lain bagaikan cermin. apa itu? jika kau mengerti aku, kau pasti tahu. Ya, puisi itu tentang Hujan. Tapi untuk membacanya sekali lagi kau harus membeli toko buku :)

"Hujan adalah kenangan 
tentang bagaimana jari-jari kita bertemu"


Ada awal, ada tengah, ada akhir. Sudahkah ku katakan bahwa "Karenapuisiituindah" seperti sebuah perjalanan? Bagian "Air mata" memaksaku mengambil sekotak tisu untuk menyeka bulir-bulir yang tak sengaja jatuh di ujung mata (nah! Kak, bagian inilah saat kau bilang aku seperti ingin menusukmu dengan garpu. hehehe) Aku benar-benar merayakan kenangan. Ada pertemuan ada perpisahan, lengkaplah "karenapuisiituindah".

Sudah selesei? belum. Ada bagian yang belum kuceritakan... tentang bagaimana Kak Tia mengajak pembaca mengenal cinta yang lain. Kau tahu, cinta tak melulu milik sepasang kekasih. Pada bagian akhir buku ada dua bagian yang membuatku terpesona. Cukup jujur dan lugas, Kak Tia menunjukkan cintanya pada Sang Cinta, Ayah, dan ibunya.  

Ahh... Penasaran? Jika kau penasaran seperti apa CINTA, kau harus segera ke toko buku dan membaca kisah ini. semoga kau menikmatinya seperti aku sangat menikmatinya.

Jika kau ingin menikmati kisahnya setiap hari... carilah @TiaSetiawati  :)

Ah.. inilah penjabaranku,
Semoga cukup. Bolehkah aku meminta Kak Tia? Lain kali kau menulis sebuah buku, Kisahkanlah tentang Hujan sebanyak kau bisa menceritakannya.. karena aku sangat mencintai hujan dalam suka dan dukaku. (Suka-suka yang nulis donk nha, banyak maunya lu! -Yee biarin namanya aja Request-- hehe)

Finnally,
Untuk Kak Tia, 
semoga Septembermu benar-benar ceria...
:)

nduk'NHA

Senin, 10 September 2012

Obat terbaik dari sebuah luka

Bismillah,

Dear pembaca...
Terima kasih masih setia membaca :)

Senin,
Saat orang-orang bersungut-sungut menyambut hari ini karena harus "kembali bekerja",
Seperti biasa Nha duduk manis depan laptop sambil nyeruput teh susu plus perasan jeruk nipis dan sepiring lapis legit.... nyantai...gak pusing sama buru-buru, macet, rempong coy.. hahaha :D

Btw Anyway Busway...
Sms seorang teman tadi malam cukup mengejutkan, YUP! hal itu yang ingin Nha bahas :)

2tahun yang lalu Nha pernah berada dalam masa-masa super galau :)
Galau dikarenakan Nha disakiti seseorang. Masa-masa itu adalah masa-masa tersuram dalam hidup. penyesalan, rasa bersalah semua ngumpul jadi satu. Ada waktu-waktu dimana Nha bengong sendirian di kamar entah memikirkan apa, tidak bisa tidur semalaman, paginya seperti zombie dengan mata panda akibat begadang.

Masa-masa itu sangat menguras emosi... Nggak, Nha bukan dendam, Nha gak pernah dendam... hanya saja Nha sempat merasakan sedih yang luar biasa. Rasa sakit yang sangat dalam. Rasanya melihat orang lain tersenyum itu berat, karena merasa Nha gak bisa tersenyum seperti mereka. Semua itu karena rasa sakit yang teramat dalam.

Benar kata Meggy Z, lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Sakit gigi masih ada obat dan dokter yang bisa membantu menyembuhkan. Sakit hati, tergantung seberapa cepat kita merelakan. Apakah Nha tidak berusaha mengatasi rasa sakit ini? Bukankah obat hati adalah mendekat padaNYA? Bodohnya saat itu Nha lupa. Keadaan fisik yang dikuasai hormon bulanan ternyata menjadi sebab semua emosi itu sangat berlebihan.

Nah, kembali ke SMS dari teman tadi. kalimatnya cukup pendek, tapi cukup untuk mengingat semua masa-masa suram itu, "Nha, masih suka minum Jus di Cafe depan Mega?" Yup, dulu waktu masa galau, setiap pulang kerja Nha selalu mampir minum jus di sana. dan pertanyaan itu sebenarnya pertanyaan sindiran :D  si teman rupanya ingin bertanya, "apakah kamu sudah bisa melupakan kesedihan itu?"

Guyz...
Merelakan sesuatu bukanlah hal mudah, terlalu banyak rasa yang dilibatkan untuk mengalaminya. Marah, sedih, nggak percaya, semua numpuk jadi satu, jika kamu bertanya apa yang Nha lakukan untuk pulih seperti sekarang, itu semua karena Nha meminta maaf :) Yup benar, meminta maaf...
Tapi kan, bukan kamu yang salah Nha, tugasmu harusnya memaafkan bukan malah minta maaf...

Dear,
rasanya mungki berat, meminta maaf pada seseorang yang menyakiti kita, tapi percayalah hal itu akan membuatmu lebih mudah mengikhlaskan dan memaafkannya. Anggap saja dia tak sengaja melakukan kesalaahn itu, atau memnag ada kesalahan kita yang tidak kita sadari menyebabkan orang tersebut bali menyakiti kita. Atau mungkin saja sakit ini memang akibat perbuatan kita di masa lampau..mungkin pernah kita menyakiti orang lain dan sakit yang ada sekarang adalah karma yang Tuhan kirimkan kepada kita.

Lagi pula, maaf yang kita ucap mungkin saja akan menyelamatkan hal lain, selain hati kita tentunya. Kadang kala mengucapkan kata maaf membutuhkan kekuatan untuk menyingkirkan ego. Maaf tak sekedar untuk memohon maaf tapi juga salah satu cara kita memaafkan. Adakalanya seseorang sadar jika ia salah, tapi karena egonya yang begitu besar kata "maaf" sangatlah berat diucapkan. dengan kita meminta maaf kepada orang yang menyakiti kita, sesungguhnya kita menyelamatkan dua hati. hati kita sendiri dan hati orang yang menyakiti dari rasa bersalah seumurhidup karena gengsi mengucapkan kata maaf.

Intinya, berpikirlah positive atas apa saja kemungkinan-kemungkinan yang ada, Tuhan tidak pernah memberian cobaan kepada ummatnya melebihi dari kemampuan kita menghadapi cobaan tersebut. Belajarlah untuk tidak menyalahkan sesuatu. Percayalah semua sudah diatur oleh Sang Maha dengan begitu apik. Percaya ini semua bagian dari skenarioNya.

Satu perkataan guru saya yang selalu saya ingat...
"Saat seseorang menyalahkan orang lain dia perlu belajar, Jika seseorang menyalahkan diri sendiri dia mulai belajar, Ketika dia tidak menyalahkan siapa-siapa maka pembelajaran telah usai"

nduk'NHA

Minggu, 09 September 2012

"The Alcemyst" (The Secret of The Immortal Nicholas Flamel)

Bismillah,
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Halo Dear,
hehehe, kaget yah :D tiga hari ini Nha muncul berturut-turut..
iya nih Dear, Nha sedang menjalankan program "Update setiap hari"
Alhamdulillah, sekarang Nha punya kerjaan yang tidak terlalu mengekang soal waktu jadi Nha punya banyak kesempatan untuk menulis :)
Tapi Nha g bakal bahas tentang kerjaan :D
Kali ini Nha mau bahas tentang novel yang sedang nha kejar2....

Setelah Harry Potter tamat, Nha sudah siap dengan novel lain yang bakal ku tunggu setiap kabarnya seperti Harry Potter..
masih tentang Magic... he he he... (selera novel saya emang begituan, maklum yah )
kali ini seri ' The Secret Of Nicholas Flamel'
Seri novel ini ditulis oleh Michael Scott... Seorang Ahli mitologi dan cerita rakyat, penulis Irlandia paling sukses ^_^
Hingga detik ini, 5 buah seri novel ini sudah nangkring di rak bukuku...
The Alcemyst, The Magician, The Sorceres, The Necromancer, dan The Warlock....


The Magician (The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel, #2)
The Sorceress (The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel, #3)



Rangkaian novel ini sukses bikin saya dag dig dug, dan gak sabaran untuk membaca kelanjutannya...

Berbeda dengan kisah Harry Potter yang sebagian besar bercerita tentang sihir, sihir, dan sihir.
Dalam buku ini sihir dipadu padankan dengan teknologi modern yang mengharuskan Nha untuk bilang "WOW....." :D
Selain itu dalam buku ini Nha juga banyak belajar tentang tempat-tempat bersejarah dan tokoh-tokoh terkenal. Kok bisa? Ya, karena om Michael menggunakan tempat-tempat tersebut sebagai latar novelnya, dan tokoh-tokoh itu sebagai lakon dalam novelnya.

PENASARAN?
hehehe...
memang tujuannya seperti itu...
Nha dari awal gak niat bikin review biar pada penasaran :p
kalau pengen tau ceritanya segera serbu toko buku yah ^^/

And then, sekarang ini Nha lagi nunggu-nunggu buku pamungkas penutup keseluruhan kisah ini...
Kabarnya buku terakhir yang berjudul "The Enchantress" sudah diterbitkan sejak May 2012 versi Englishnya, sayang banget bahasa inggris Nha jelek jadi harus bersabar menanti edisi Bahasa Indonesianya terbit, Semoga gak lama lagi :(








nduk'NHA

Sabtu, 08 September 2012

Sebuah Munajah Yang Tak Pernah Henti Berharap

Hujan, selalu bisa membawa aura sendu...
Sujudku, lagi-lagi harus berujung pada namamu :')

Lelah? 
Tidak, Toh aku cuma meminta,
tinggal meminta saja, sudah janjiNya akan memberi,
Ikhtiarku sudah, Selanjutnya tinggal ku pasrahkan pada Nya..

Sekali lagi,
Aku tak perlu bersusah diri mengemis padamu,
aku hanya butuh keridhoanNya,
Karena kamu milikNya,
aku minta hatimu, padaNya..

Aku tak pernah memperdulikanmu,
MEMANG..
aku sibuk...
sibuk memita padaNya,
sibuk melakukan perintahNya.
Berbenah, Memantaskan diri,
Untukmu.


nduk'NHA

 Jayapura, 15 Februaru 2012

Jumat, 07 September 2012

Alasan selalu benar


Bismillah...
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh ^_^
Senang banget bisa menyapa semuanya lagi disini...
setelah sekian lama ini blog ditinggalkan berjamur sampai di tiap entrinya ada sarang laba-labanya -_-
hehehe *lebay
Well, sebenarnya Nha mau posting ini disaat #WorldHijabDay beberapa hari yang lalu..
tapi berhubung baru ada kesempatan sekarang ini, jadi baru sekarang ngepostnya...
Yupp..
postingan kali ini, lagi, lagi, dan lagi soal hal simple tapi sering dianggap rumit sama kebanyakan cewek...
Yups.. Berjilbab ^^/
Entahlah, apa yang dipikirin sama teman2 cewek semua yang belum berjilbab,
adaaaa aja alasannya >,<
Nha kadang2 sampai bosen dengarnya...
Kali ini Nha gak bakal banyak ngetik...
Nha bakal jawab semua Alesan2 itu pakai gambar...
Gambar-gambar ini seperti biasa Nha dapet dari Ukhtie Dhiba yang punya www.komikmuslimah.blogspot.com ^^/
Gambar yang ukhtie Dhiba buat beberapa terinspirasi dari tweet ustad @Felixsiauw yang sering Nha RT juga...
Nah...
 
Alasan pertama, pada gak mau kerudungan karena banyak yang beranggapan kerudungan itu kuno,
Hello.... gak belajar sejarah ya??? Jaman Purba dulu manusia pakai kulit hewan dan daun dijadiin baju, jaman jahiliah manusia pakai baju yang tak pantas, kekurangan kain, kekurangan benang, dan transparan, saat Rasululloh datang meninggalkan jaman Jahiliah, kalian malah mengulang jaman tersebut, sekarang akne balik nanya', sebenarnya yang kuno siapa sih -____-
 
Alasan kedua ini sering banget diucapin.. yang kerudung juga banyak yang nyolong, banyak yang gak solat, banyak yang ini, banyak yang itu, tapi kan gak berarti semua kan kayak gitu? jangan pakai generalisasi deh.. kalau kata ukhti Dhiba sama ajah kayak kamu bilang "semua burung hitam adalah gagak"
Nah ini nih... populer banget.... "mending jilbabin hati dulu, baru jilbabin fisik"... hati mah Alloh udah tau, Jilbab fisik itu kewajiban, logikanya deh kamu mau dibilang baik, tapi ngingkarin perintah Alloh... ? ckckck.. salah paham tuh..
 
Nah alasan keempat ini biasanya ngikutin alasan ketiga... kalau kata Nha sih, maksiat atau gak itu tergntung kamunya, bukan tergantung kerudungnya...  malah klo menurut Nha kerudung itu bakal jadi pengingat dan koreksi untuk diri sendiri kok... secara gak langsung... contoh: udah kerudungan masih sering bolong solatnya, nanti pasti lama2 solatnya g pernah bolong, malu, sudah kerudungan solatnya masih bolong, percuma :)
 
 
Nahlo!!!
siapa yang jadiin alesan kelima ini buat gak kerudungan? Yang ngasih jodoh siapa sih??? Alloh kan? so ngapain takut??? yang nyuruh kerudungan juga siapa? Alloh kan??? Mikir deh....
 
kalau calon suami gak suka, berarti calon suaminya gak taat sama Alloh, TINGGALIN!!!! teriak pake toaa..
 
Yaelah saudariku.... Rejeki itu yang ngatur Alloh.... lagian sekarang gak jaman ngaryawan, jadi #womenpreneur donk... kayak ibunda Khadijah.. ciptakan lapangan pekerjaan, jaman sekarang banyak ibu2 sukses membuka home industri :)
Iyah bener banget.. hidup itu pilihan, silahkan... Mau menaati Alloh, atau mau beralasan.... silahkan... mau pilih surga, atau neraka, silahkan.... :D
 
Kalau alasannya karena gak bebas, gak bebas apanya? gak bebas ngeliatin paha sama rambut? *istigfar woiiii...
emang udah belajar budaya arab? berani bilang hijab budaya arab? *nanya balik
 
NO COMMENT!!! ^^/
Ini mah alesan yang mengada-ngada, tergantung kamunya rajin atau nggak sampoan.... hehehe
Jadi? lebih baik GAUL tapi masuk NERAKA daripada kerudungan?  *merinding
Ni alasan aneh, udah tau ada di Alquran pake bilang gak wajib segala -___- gak pernah baca quran yah non? PANTES!
Semua yang berkaitan kewajiban itu gak boleh diremehkan Ukhtie :)
 
Hmm... yang menciptakan kamu siapa sih? kok lebih takut sama anggapan manusia daripada Sang Pencipta....?? *bengong..
 
 Hei.... Kerudung itu kan IDENTITASmu ukhtie!!!
Ada yang alasan kayak gini? jadi kamu takut g bisa bermaksiat gara2 kerudungan? kan malah bagus, gimana sih -__-
Hidayah itu dicari, bukan ditunggu :)
 
Nanti itu, sinonim dari GAK AKAN PERNAH!!! lagian emang kamu bisa bilang sama malaikat pencabut nyawa: "nanti aja yah nyabut nyawanya aku kerudungan dulu..." ckckckcck...
Makin lama alasannya makin absurd deh... hehehe
semoga bermanfaat yah teman2...
doa saya semoga yang belum berkerudung segera berkerudung, yang sudah berkerudung segera berjilbab agar bisa sempurna dalam berhijab :)
Mata udah 5watt *sepertiga malam
Wassalam ^_^
nduk'NHA
nduk'NHA

Dalam ikatan Rabitah

 
Bismillah,
Dear Thy,
Tepat tengah malam saat tak sengaja menemukan "komentarmu" di sebuah tulisan blogku...
Rasa rindu itu menusuk seperti dinginnya udara tanpa ampun...

kau ingat? aku selalu bilang, tidak ada kebetulan di dunia ini...
Ku telusuri kata demi kata yang kau tuliskan di blogmu,
Berlebihan kah kalau aku menangis?
tidak, bukan sekedar tetes airmata syahdu, tapi benar-benar menangis ssenggukan...
mungkin ini namanya tangisan haru :')

Thy..
mengingat awal kebersamaan kita yang aneh...
"menentang alam" kata beberapa teman...
Kau tidak banyak bicara, aku Cerewet dalam porsi yang kadang berlebihan
kau lebih senang tersenyum, aku suka tertawa...
kau suka warna biru, aku tidak. karena biru mengingatkanku pada laut, 
mengingatkanku bahwa sampai saat ini aku belum bisa berenang,
Kau sederhana saat menampilkan sesuatu, aku sangat rumit.
Gamis dan kerudung polos itu gayamu "selalu", aku? lebih suka bereksperimen, walau kita berdua sama2 tidak pernah lupa memakai kaus kaki kemanapun kita pergi ^_^
Tapi semua perbedaan ini tak pernah bisa membuat kita gagal "berteman"

Dear..
kau ingat.... dulu kau kurus sekali >,<
Sebaliknya, aku gemuk..
kencan pertama kita saat itu dengan segelas Jus Alpukat jumbo...
aku ingat... :)
beriring kebersamaan kita, kau dan aku berubah..
aku jadi kurus, kau jadi gemuk :D
percayalah, aku masih bertanya-tanya tentang itu...^^

kau tahu,
aku belum sepenuhnya ikhlas menghadapi perpisahan itu...
tanpa pelukan, bahkan kau masih utang "kencan empek-empek" padaku...
itu sebabnya mengapa pesanmu tak pernak ku balas :(
maaf... aku selalu bermasalah dengan perpisahan..
aku selalu benci saat mengingat kata2mu:
"kita harus belajar agar tidak terlalu bergantung satu sama lain jikalau kita berpisah nanti..."
apakah kau berhasil? terbiasa tanpaku? jujur aku tidak pernah berhasil terbiasa :)
aku hanya sok tegar (ketahuan deh, hehehe....)

Hei...

 kau ingat foto ini?

Yup benar :') ini foto saat kita sama2 berjuang :)
ingat lagu ini..
"Di sudut surau itu, menyimpan kisah...... :)"

 
aku selalu tertawa tiap melihat foto ini, menyadari bahwa "gamis" ternyata membuat kita berdua terlihat sangat gemuk :D

dan.. kalau tak salah menebak, ini foto terakhir kita :)
 


Dear...
jarak ini takkan mampu mengikis cinta kita kan :)
karena seperti katamu, cinta kita akan selalu terpaut karena selalu terikat Rabitah...
Semoga, selipan nama dalam sepertiga malam kita senantiasa diberkahi oleh ALLOH..
aku menantikan momen itu dear...
saat kita tersenyum di dalam Jannah_Nya bersama :)


The last...
Di tengah banyak perbedaan kita berdua, 
apakah selera yang "itu" masih belum berubah?
hahaha....:)

Alfatihah untukmu Dear...
Dengan penuh cinta,

nduk'NHA
 

Erna Cahaya Template by Ipietoon Cute Blog Design